Camcoder/Kamera Video HDV 1080i
Definisi
Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk
mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian
akan dilakukan proses pengolahan.
Jenis Kamera Video
1) Berdasarkan Format
Analog
Digital
2) Berdasarkan Media Rekam
Betamax
VHS
8mm
VHS-C
DV (Digital Video)
Mini DV
Betacam
Memori stick
Hardisk
Mini Disc
Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
Kenali dan Pahami Kamera Video
Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai
supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar nantinya.
Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan
Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika
memenuhi 4 syarat :
1. cukup pencahayaan,
2. fokus,
3. stabil dan
4. cukup durasi.
Rekaman Video yang Layak Dinikmati
Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah –
kaidah sebagai berikut:
Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines,
Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean,
Background, Foreground.
Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up,
Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing
Shot.
Camera Movement : Panning (
Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left,
Right ), Zooming ( In, Out )
Camera Angle # 1 : Normal
Angle, Low Angle, High Angle
Camera Angle # 2 : Objective
Camera, Subjective Camera
Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
Rekaman Video yang Selesai dan Layak Tonton
Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya
melewati tahap-tahap berikut ini:
Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan,
tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan
teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif ( riset, penulisan
outline, skenario, storyboard, dsb.).
Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
Pasca Produksi : Proses
penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai
elemen audio visual lainnya.
Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap
tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan,
broadcasting, webcasting, dsb.).
Teknik Kamera : Pengambilan Gambar
Establingshing Shot (ES)
Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat
jauh atau dari “pandangan mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan
dimana lokasi kejadian.
Long Shot (LS)
Shooting dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh
establish shot.digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau
setting dalam scene.
Medium Shot (MS)
Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari
pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap
2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat,
berpelukan dan sebagainya.
Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang
lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh
salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain
mendengarkan.
Close-Up (CU)
Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan
untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail
objek,atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.
Tips Merekam Video Dengan Sempurna
Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau
pergantian sumber pencahayaan.
Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor
shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan
lainnya.
Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan
kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil
(andaikan sebagai secangkir kopi panas).
Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi pengambilan gambar.
Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud
untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses
lebih lanjut (editing).
Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap
hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan
dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan
kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak
diperlukan, dsb.)
Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton
(tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10
detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun
sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan
durasi yang sama setelah action berlangsung.
Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera,
setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera,
berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3
hingga 5 detik.